JANTUNG BERSINAR SUDAHKAH TERIMPLEMENTASI?

Diposting oleh PERSAUDARAAN SETIA HATI T ERATE | 22.46 | 2 komentar »

“Pemimpin yang baik memahami bahwa teladan adalah sebuah alat yang ampuh dan efektif. Mereka menyadari bahwa keteladanan yang diberikannya berdaya pengaruh jauh lebih besar dibandingkan bila ia hanya mengkhotbahkannya”. Kata-kata yang penulis kutip dari buku karangan mantan Direktur Utama PT Timah Tbk ( salah satu BUMN yang ada di Prov. Babel yang bergerak di bidang pertambangan timah) Bapak Erry Riyana Hardjapamekas ini jika kita hubungkan dengan organisasi kita PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE ada titik temunya. Mengapa???Di artikel ini penulis coba menelusuri dan menghubungkan kaitan tersebut.
Hakikat dasar dari sebuah Jantung Bersinar yang memancar disegala penjuru dan setiap arah adalah titik temunya. Jika dulu ketika penulis masih menjadi seorang siswa, pelatih penulis (Mas Sudi dkk) sering menerangkan makna dari point jantung bersinar yang ada dilambang PSHT adalah bahwa orang Setia Hati itu mesti harus jadi penerang dek, maksudnya orang Setia Hati itu harus bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi sekelilingnya. Ketika seorang warga berkumpul di suatu organisasi atau dimanapun maka ia harus bisa menjadi contoh. Hal ini menandakan bahwa setiap orang yang tergabung dalam keluarga besar Persaudaraan Setia Hati Terate haruslah bisa menjadi contoh disetiap lini kehidupan karna bagaimanapun setiap tindak tanduk dari yang dilakukan oleh warga SH terate pastilah sedikit banyak disangkut pautkan dengan SH Terate. Misalnya kebiasaan saudara kita yang sering tawuran, gebar geber motor terutama pada malam 1 Suro tanpa mengindahkan keselamatan pengguna jalan yang lain. Hal ini tentunya menjadi penilaian “NEGAHATIFE” dari masyarakat kepada SH Terate. Walaupun ini adalah oknum namun masyarakat menilai inilah kebiasaan yang sering dilakukan oleh orang-orang SH. Dan akibat ini SH di cap buruk oleh orang-orang. Lalu pertanyaannya sekarang, dimanakah letak teladan (Aplikasi dari jantung bersinar) yang akan kita berikan kepada masyarakat jika kita masih saja seperti itu???
Penulis mempunyai satu pendapat, setelah direnungi besarnya SH dari dulu sampai sekarang salah satunya menurut penulis adalah karna faktor keteladanan. Teladan dari saudara pendahulu-pendahulu kita termasuk ajaran SH yang diimplementasikan oleh Mas Imam dll di kehidupannya. Sosok manusia yang mengamalkan ajaran BERBUDI PEKERTI LUHUR yang tahu benar dan salah yang tentunya diberikan oleh mas Imam kepada seluruh masyarakat tidak hanya kepada orang-orang SH melainkan kesemua orang. Hal ini lah yang menurut penulis menjadi penilaian + (baca, ples) terhadap SH dan dengan penilaian ini SH bisa berkembang sampai sekarang. Jadi kongkretnya ke-TELADAN-an dari seorang warga SETIA HATI TERATE penting sebagai penunjang pemberian citra positif kepada SH dari kita keluarga besar PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dan untuk kita PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. (Semoga bisa dengan segera mengaplikasikan makna yang terkandung dalam Jantung Bersinar)

2 komentar

  1. Anonim // 8 Mei 2009 pukul 08.27  

    saya juga sangat kecewa dengan prilaku - prilaku warga di daerah saya q sangat prihatin dengan bayaknya kejadian kenakalan,selingkuhan, tak mampu lagi memberikan tauladan pada massyarakat sekitar sehingga citra PSHT didaerahku sangat memperihatinkan dari hari - kehari. kemudian saya merenung mungkin ada hal yang harus kita benahi, dandani, perbaiki, mulai sekarang baik mengenai sytem organisasinya, stuktur dan kulturnya di cabng ku aja tingkat 2 nilap uang sah2sah tingkat 1, apa perlu kita ganti nama

  2. Admin // 12 Mei 2009 pukul 03.08  

    Kepada mas anis asalnya dari mana ya?